Nazaruddin, tersangka kasus suap pembangunan wisma atlet SEA Games,  kini telah kembali indonesia, setelah kurang lebih 2 bulan menjadi  buronan. Nazaruddin sekarang menjadi pembahasan seluruh rakyat indonesia  karena masalah korupsinya. Bahkan berita ditelevisi maupun media cetak  kini dipenuhi oleh kata Nazaruddin. 
Dan berikut ini adalah sekumpulan berita terhangat seputar Nazaruddin akhir-akhir ini.
1. Dalam Masa Buron Nazaruddin Dilindungi Warga Negara Singapura.
Dalam  perjalanan Nazaruddin melarikan diri ke luar negeri dari kejaran  KPK  atas hukum yang menjeratnya setelah resmi dijadikan tersangka kasus   suap wisma atlet ternyata tidak sendiri. Selain bersama anak dan   istrinya, Nazaruddin juga dibantu oleh seorang warga negara Singapura   yang juga ikut melindungi Nazarrudin saat ia berada di Singapura. Dia   adalah Gareth, seorang warga negara SIngapura yang membantu Nazarrudin.   Apakah Gareth membantu Nazaruddin saat berkomunikasi via layanan Skype   bersama aktivis media sosial Iwan Piliang? Patrialis tidak menjawab.
2. Nazaruddin Menuding Orang-Orang Penting Yang Terlibat Dalam Kasusnya 
Anas  lagi-lagi dituding Nazaruddin sebagai orang yang menyuruhnya  pergi ke  Singapura. “Dari awal saya tidak mau ke Singapura, tetapi  disuruh  menghindar dulu tiga tahun ke Singapura. Saya benar-benar  terjebak.  Makanya saya akan buka semua dokumen yang ada. Saya disuruh  menghindar  dan menenangkan diri. Ternyata di Indonesia dia mengatur  skenario saya  lari,” tutur Nazar. Anas telah membantah semua tudingan  Nazaruddin  tersebut.
Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng
Pada awal pelarian Nazaruddin, Nazar menuding Andi terlibat dalam sejumlah proyek bernilai triliunan rupiah di Kemenpora yang dipimpinnya. Andi telah membantah tuduhan itu.
Pada awal pelarian Nazaruddin, Nazar menuding Andi terlibat dalam sejumlah proyek bernilai triliunan rupiah di Kemenpora yang dipimpinnya. Andi telah membantah tuduhan itu.
Angelina Sondakh, Wayan Koster, dan Mirwan Amir
Angelina, anggota Komisi X DPR yang juga salah satu petinggi Dewan Pengurus Pusat Partai Demokrat, dituding bermain anggaran. “Yang bermain anggaran di Kemenpora itu Ibu Angelina, Pak Wayan Koster, dan pimpinan Badan Anggaran Mirwan Amir, bukan saya,” kata Nazaruddin. Ketiganya pun sudah membantah tudingan Nazaruddin itu. “Itu tidak benar. Saya tidak pernah minta jatah untuk Komisi X DPR terkait pembangunan Wisma Atlet,” kata Angelina. Anggota Komisi X dari Fraksi PDIP, Wayan Koster, juga menyangkal tuduhan Nazar. “Pak Nazar tidak pernah berhubungan dengan saya,” kata dia.
Angelina, anggota Komisi X DPR yang juga salah satu petinggi Dewan Pengurus Pusat Partai Demokrat, dituding bermain anggaran. “Yang bermain anggaran di Kemenpora itu Ibu Angelina, Pak Wayan Koster, dan pimpinan Badan Anggaran Mirwan Amir, bukan saya,” kata Nazaruddin. Ketiganya pun sudah membantah tudingan Nazaruddin itu. “Itu tidak benar. Saya tidak pernah minta jatah untuk Komisi X DPR terkait pembangunan Wisma Atlet,” kata Angelina. Anggota Komisi X dari Fraksi PDIP, Wayan Koster, juga menyangkal tuduhan Nazar. “Pak Nazar tidak pernah berhubungan dengan saya,” kata dia.
Wakil Ketua KPK Chandra Hamzah dan M Jasin
Selain menuduh Chandra melakukan deal dengan Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum, Nazaruddin juga menuding Chandra dan Jasin merekayasa penanganan kasus suap pembangunan Wisma Atlet SEA Games yang membelitnya. Nazaruddin bahkan menuding Chandra menerima suap dalam penanganan kasus pengadaan baju Hansip, dan menerima dana dari seorang pengusaha. Chandra dan Jasin sudah membantah tudingan itu.
Selain menuduh Chandra melakukan deal dengan Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum, Nazaruddin juga menuding Chandra dan Jasin merekayasa penanganan kasus suap pembangunan Wisma Atlet SEA Games yang membelitnya. Nazaruddin bahkan menuding Chandra menerima suap dalam penanganan kasus pengadaan baju Hansip, dan menerima dana dari seorang pengusaha. Chandra dan Jasin sudah membantah tudingan itu.
Deputi Bidang Penindakan KPK Ade Rahardja
Sama seperti tudingan terhadap Chandra, Ade juga dituding Nazar pernah bertemu dengan Ketua umum Demokrat Anas Urbaningrum untuk melakukan negosiasi atas kasus yang menyeret dirinya. “KPK sudah ada deal khusus antara Anas dan Chandra Hamzah. Deal-nya, Chandra terpilih kembali menjadi pimpinan KPK, begitu juga Ade Raharja terpilih kembali. Ini deal untuk KPK ke depan,” kata Nazaruddin dalam wawancara live dengan stasiun Metro TV, Selasa 19 Juli 2011.
Sama seperti tudingan terhadap Chandra, Ade juga dituding Nazar pernah bertemu dengan Ketua umum Demokrat Anas Urbaningrum untuk melakukan negosiasi atas kasus yang menyeret dirinya. “KPK sudah ada deal khusus antara Anas dan Chandra Hamzah. Deal-nya, Chandra terpilih kembali menjadi pimpinan KPK, begitu juga Ade Raharja terpilih kembali. Ini deal untuk KPK ke depan,” kata Nazaruddin dalam wawancara live dengan stasiun Metro TV, Selasa 19 Juli 2011.
3. Nazaruddin Bantah Akun Twitternya Yang Bernama @mnazar78 
Akun  twitter yang beralamat di @mnazar78 dibantah bekas Bendahara Umum   Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin. Menurut dugaannya,  akun itu   sengaja dibuat untuk menjatuhkan namanya.
Nazar  mengatakan bahwa isi dari twitter itu tidak ada yang benar. Meski   demikian, ada sejumlah kicauan Nazar yang sudah pernah disampaikan di   sejumlah media dan termasuk di blognya yang beralamat   http://nazaruddin78.blogspot.com/. Blog ini belakangan sudah ditutup   Nazaruddin. Namun tidak diketahui alasan penutupan blog tersebut.
4. Pesawat Carter Untuk Memulangkan Nazaruddin Seharga 4 Milliar 
Tersangka  kasus suap wisma atlet M Nazaruddin saat ini tengah dalam  perjalanan  menuju tanah air. Nazar diberangkatkan pada pukul 17.15 waktu  Bogota  dengan menggunakan pesawat carteran milik Amerika Serikat.  Menariknya,  pesawat yang dipiloti oleh warga Amerika Serikat itu  dicarter sekitar  Rp 4Miliar. 
“Pilotnya orang  Amerika. Co-pilot-nya juga orang Amerika. Pesawat  carteran didatangkan  dari Amerika,” kata Wakil Duta Besar Republik  Indonesia di Kolombia,  Made Subagia, seperti dikutip dari vivanews Jumat  12/8/2011. Menurut  dia, biaya untuk mencarter pesawat dari AS itu  mencapai sekitar Rp4  miliar. “Setara dengan biaya kecemasan dan  keprihatinan terhadap kasus  ini,”sambung Subagia.
5. Dua Kali Mangkir, KPK Akan Menjemput Nazaruddin
Karena  sudah dua kali mangkir dari panggilan Komisi Pemberantasan  Korupsi  (KPK), mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, M Nazaruddin, yang  sedang  berada di Singapura rencananya akan dijemput paksa oleh KPK.   Penjemputan paksa ini dilakukan demi kelancaran penyidikan kasus dugaan   suap pembangunan wisma atlet SEA Games di Palembang, Sumatera Selatan. 
6. Singapura Bantah Nazaruddin Pergi Ke Negara Singa Tersebut
6. Singapura Bantah Nazaruddin Pergi Ke Negara Singa Tersebut
Saat  ini Indonesia menilai Singapura sebagai surga para koruptor  Indonesia  bersembunyi. Menanggapi penilaian tersebut, Singapura  membuktikannya  dengan menyatakan bahwa mantan Bendahara Umum Demokrat,  M. Nazaruddin  yang menjadi tersangka kasus penyuapan wisma atlet itu  tidak berada di  Singapura. Padahal, jelas-jelas terakhir kali tempat yag  ia tuju saat  pergi dari Indonesia adalah Singapura. Hal ini mengundang  pertanyaan  besar bagi bangsa Indonesia atas pernyataan yang dilontarkan  oleh pihak  Singapura.
Benarkah negeri Singa Merlion itu tak lagi melindungi Nazaruddin? Menurut anggota Komisi III Bidang Hukum DPR, Martin Hutabarat mengatakan bahwa Singapura diduga telah memberikan peringatan bagi Nazaruddin yang tak ingin untuk disinggahi para koruptor. Martin juga menilai bahwa langkah yang diambil oleh Singapura, di sisi lain untuk mempertahankan hubungan yang baik dengan Indonesia dalam komunitas ASEAN yang baru tidak terganggu.
Benarkah negeri Singa Merlion itu tak lagi melindungi Nazaruddin? Menurut anggota Komisi III Bidang Hukum DPR, Martin Hutabarat mengatakan bahwa Singapura diduga telah memberikan peringatan bagi Nazaruddin yang tak ingin untuk disinggahi para koruptor. Martin juga menilai bahwa langkah yang diambil oleh Singapura, di sisi lain untuk mempertahankan hubungan yang baik dengan Indonesia dalam komunitas ASEAN yang baru tidak terganggu.
7. Nazuruddin Ditangkap Di Kolombia Oleh Interpol Kolombia
Nazaruddin  tertangkap atas kerjasama Kepolisian RI dengan Interpol. Saat  ini Duta  Besar RI di Kolumbia telah mengidentifikasi yang bersangkutan  dan  menyebutkan jika ciri-ciri fisik yang bersangkutan sama dengan   Nazaruddin.

 
 0 Comments
0 Comments